Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
A. Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Allah Swt.
Lainnya
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam al- Qur’an disebutkan bahwa
ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya. 4 kitab tersebut yaitu; Taurat diturunkan kepada
Nabi Musa as., Zabur kepada Nabi Daud
as., Injil
kepada Nabi Isa as., dan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.
Firman Allah Swt.
وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي
مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (٤٨)
"48.
dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,"(Q.S. Al-Maidah ayat 48)
Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di
atas adalah kitab yang berisi peraturan,
ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan
pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah
Swt. tersebut diturunkan pada masa yang
berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajaran
pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan
Allah Swt. (tauhid). Yang berbeda hanyalah
dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman
dan keadaan umat pada waktu itu.
Selain kitab-kitab tersebut di atas,
Allah Swt. juga menurunkan wahyu kepada para nabi-Nya. Wahyu tersebut
berbentuk suhuf yaitu wahyu Allah Swt. yang berupa lembaran-lembaran yang
terpisah.
Dalam al-Qur’an disebutkan
adanya suhuf yang dimiliki Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini:
إِنَّ
هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الأولَى (١٨)صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى (١٩)
18. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang
dahulu,
19. (yaitu)
Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa
(Q.S. al-A’la ayat 18-19)
1.
Kitab Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa
Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan
Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil. Firman Allah
Swt:
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ
أَلا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلا (٢)
2. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan
kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah
kamu mengambil penolong selain Aku,(Q.S. al-Isra ayat 2)
Taurat merupakan salah
satu dari tiga komponen (Thora, Nabin,
dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi
yang disebut Biblia (al-Kitab).
Oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament
(Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurat dikenal
dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman. Sepuluh
Hukum (Ten Commandements) diterima Nabi
Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh
Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan
(akidah) dan asas-asas kebaktian (syari’ah),
seperti berikut.
1.
Tiada Tuhan selain Allah Swt.
2.
Jangan menyembah berhala
3.
Jangan mempersekutukan Allah Swt.
4. Sucikan hari sabat
(hari Sabtu).
5.
Hormati kedua orang tuamu.
6.
Jangan membunuh.
7.
Jangan berzina.
8.
Jangan mencuri.
9.
Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta).
10. Jangan menginginkan
milik orang lain (menginginkan hak orang lain).
2. Kitab Zabur
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur)
berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti
menulis. Makna
aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur
dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir). Dalam bahasa
Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci.
Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah
satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an (selain
Taurat dan Injil ). Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur
berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”. Zamir (lagu) dan mizmor
(mazmur), merupakan pengembangan
dari kata zamar, artinya
“nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani
Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.
Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabur
antara lain:
إِنَّا
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ
وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ
وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا
(١٦٣)
163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami
berikan Zabur kepada Daud.(Q.S. an-Nisa ayat 4)
Kitab Zabur berisi kumpulan
ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak
mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan
sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani
yang disenandungkan oleh Nabi Daud as.
dalam Kitab Zabur terdiri atas
lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan
syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
3.
Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh
Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa as. Kitab Injil
yang diturunkan kepada nabi Isa as. memuat
keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar
manusia meng-esa-kan dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalam Kitab Injil terdapat pula keterangan mengenai akan lahirnya nabi yang terakhir dan
penutup para nabi dan rasul, bernama Ahmad
atau Muhammad saw. Kitab Injil diturunkan kepada
Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Nabi Is as.
diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat atau pengikutnya. Tauhid di sini
artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Hadid /57:
27.
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى
ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ
رَأْفَةً وَرَحْمَةً ....(٢٧)
27. kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan Rasul-rasul
Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya
Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun
dan kasih sayang. .....
Kitab Injil dan Kitab Taurat,
yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang
dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil
yang sekarang memuat tulisan
dan catatan perihal kehidupan atau
sejarah hidup Nabi Isa as. Kitab ini
ditulis menurut versi penulisnya,
yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
(Yohana). Mereka sebenarnya bukanlah
orang-orang yang dekat dengan masa
hidup Nabi Isa as. Sejarah mencatat
sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi
Barnaba. Isi dari Injil Barnaba
ini sangat berbeda dengan isi empat Kitab Injil
yang tersebut di atas.
4.
Kitab al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab
suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, Al-Qur’an diturunkan tidak
sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. AlQur’an
diturunkan selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30
juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun
pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 Hijriyah
di Padang Arafah, ketika Nabi Muhammad
saw. sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah
menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.
B. Intisari al-Quran
Al-Qur’an yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad saw. menghapus
sebagian syariat yang tertera dalam
kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya
dengan tuntunan yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan
kitab suci terlengkap dan berlaku bagi
semua umat manusia sampai akhir zaman.
Oleh karena itu, sebagai muslim kita
tidak perlu meragukannya sama sekali.
Firman Allah Swt.:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢)
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa[12],(Q.S. al-Baqarah ayat 2)
1. Nama-Nama Lain Al-Qur’an
Nama-nama lain dari al-Qur’an,
yaitu:
a. Al-Huda, artinya al-Qur’an
sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
b. Al-Furqan, artinya al-Qur’an
sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
c. Asy-Syifa', artinya
al-Qur’an sebagai penawar (obat penenang hati).
d. Az-zikr, artinya al-Qur’an
sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
e. Al-Kitab, artinya al-Qur’an adalah
firman Allah Swt. yang dibukukan.
2.
Isi Al-Qur’an
Adapun isi pokok al-Qur’an adalah
seperti berikut.
a. Aqidah atau keimanan.
b. 'Ibadah, baik 'ibadah
mahdah maupun gairu mahdah.
c. Akhlaq seorang hamba
kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
d. Mu’amalah, yaitu hubungan
manusia dengan sesama manusia.
e. Qissah, yaitu cerita nabi
dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang
ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.
Keistimewaan Al-Qur’an
Keistimewaan kitab suci al-Qur’an
adalah sebagai berikut.
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap
umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
mempunyai syariat (aturan) dan caranya
masing-masing dalam menyembah
Allah Swt.
c. Al-Qur’an sebagai kitab suci
terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Qur’an tidak dapat
tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an
merupakan ibadah.
Umat Islam wajib mengimani dan
mempercayai isi al-Qur’an karena alQur’an merupakan pedoman
hidup umat manusia, terlebih lagi
pedoman hidup umat Islam. Apabila kita tidak
mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir). Cara mengamalkan isi al-Qur’an adalah
dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’,
qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan mengamalkannya.
Komentar
Posting Komentar