Iman Kepada Rasul Allah Swt.
A. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan
Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing
umatnya ke jalan yang benar agar selamat
di dunia dan akhirat.
B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
Rasul sebagai utusan Allah Swt.
memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk
kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat
mustahil, dan sifat jaiz.
1.
Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti
ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki
sifat-sifat ini.
Sifat
wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.
a.
As-Siddiq, artinya benar.
b.
Al-Amanah, artinya dapat dipercaya
c.
At-Tablig, artinya selalu menyampaikan
wahyu.
d.
Al-Fatanah, artinya cerdas.
2.
Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak
mungkin ada pada rasul. Sifat mustahilini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti
berikut.
a.
Al-Kizzib, artinya bohong atau dusta.
b.
Al-Khianah, artinya berkhianat.
c.
Al-Kitman, artinya menyembunyikan
kebenaran.
d.
Al-Baladhah, artinya bodoh.
3.
Sifat Jaiz
C. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
Para rasul dipilih oleh Allah Swt.
dengan mengemban tugas yang tidak ringan.
Di antara tugas-tugas rasul itu
sebagai berikut.
1.
Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
2.
Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan
Allah Swt. dan menjauhi perilaku
musyrik (menyekutukan Allah).
3.
Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
4. Menunjukkan jalan yang lurus.
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa
manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.
D. Hikmah Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Pentingnya orang Islam beriman kepada
rasul bukan tanpa alasan. Selain karena diperintahkan oleh Allah Swt.,
juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di
antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul sebagai berikut.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh
dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku
sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
21.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab ayat 21)
5. Mencintai para rasul dengan cara
mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Firman Allah Swt.:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ (٣١)
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran ayat 31)
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia
diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi
kepada-Nya. Firman
Allah Swt.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ
إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. az-Zariyat ayat 56)
Komentar
Posting Komentar